IPNU Situbondo Bekali Pengurus Tata Administrasi

Berjutapena.or.id – Salah satu komponen organisasi yakni administrasi, bagi setiap kader IPNU di setiap jenjang kepengurusan adalah wajib untuk dipahami dan dilaksanakan. Kewajiban memahami keadministrasian ini akan berdampak positif untuk kemajuan organisasi.

Untuk itu, Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Situbondo memberikan pemahaman tentang administrasi kepada Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan Ranting dan Pimpinan Komisariat IPNU yang ada di Kabupaten Situbondo melalui kegiatan Pelatihan Administrasi yang digelar Kamis (30/1).

Kegiatan yang diselenggarakan di Aula SMA Sunan Bonang Arjasa Kabupaten Situbondo itu dinarasumberi langsung oleh Pengurus Pimpinan Wilayah IPNU Jawa Timur, Moh Awang Nuryaddin.

Ketua PC IPNU Kabupaten Situbondo, Moh Zainuddin menyatakan bahwa pentingnya memahami sistem administrasi di setiap kepengurusan IPNU.

“Pelatihan Administrasi ini adalah ikhtiar awal kami sebagai Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Situbondo dalam memberikan ilmu keadministrasian kepada Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan Ranting dan Pimpinan Komisariat IPNU, mengingat administrasi itu sangat penting bagi organisasi (IPNU-IPPNU),” kata Cak Zain sapaan akrabnya.

Beberapa hal dipelajari dalam pelatihan tersebut. “Seperti teori membuat surat-surat IPNU, membuat laporan kegiatan atau laporan pertanggungjawaban dan lainnya. Dimulai dengan kegiatan pelatihan administrasi semacam ini, yang nantinya akan jadi bekal ketika dipraktekkan oleh Rekan-rekan IPNU di Kabupaten Situbondo,” tambahnya.

Senada dengan itu, Pengurus PW IPNU Jawa Timur Moh Awang Nuryaddin mengungkapkan tentang tujuan sistem adminitrasi bagi organisasi. “Sistem administrasi memiliki beberapa tujuan guna menunjang kemajuan organisasi, yakni untuk mempermudah dalam hal pencarian data kegiatan, mendukung kinerja organisasi, menjamin penyelenggaraan kinerja organisasi yang teratur dan manajebel,” kata Awang.

“Selain itu, juga bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi kesekretariatan, sebagai bukti identitas organisasi dan sebagai warisan peradaban (kepengurusan),” tuturnya.

“Terkadang, ada yang kurang jeli terhadap pengarsipan dokumen kegiatan yang mengakibatkan hilangnya rekam jejak kegiatan,” cetusnya.

“Maka dari itu, pemahaman dan sadar tentang tata kelola administrasi organisasi perlu dipupuk sejak dini,” pungkasnya.

Editor: Kendi Setiawan

Artikel ini telah terbit di NU Online tanggal 31 Januari 2020

Redaksi Berjutapena
Dikelola oleh Lembaga Pers, Penerbitan, dan Infokom PC IPNU IPPNU Situbondo