Ponrama Perdana PK IPNU-IPPNU Al-Musyawwir, ini Wejangan ketua PC IPNU Situbondo

berjutapena.or.id-pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mengadakan Pelantikan dan Pondok Ramadhan Makesta (Ponrama) yang dilaksanakan Pada hari Sabtu-Senin (09-11/04/22). Bertempat di Pondok Pesantren Al-musyawwir, Besuki dengan tema ‘Menumbuhkan nilai Aswaja dikalangan Pelajar Nahdlatul Ulama melalui gerbang Organisasi IPNU-IPPNU’.

Ponrama ini dihadiri oleh Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU-IPPNU Situbondo, Rekan Ahmad Muhsin dan Rekanita Nur Syiamah Tita Wulandari yang mewakili Rekanita Zakiyatun Nufus, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Besuki Rekan Deki Sudekno dan Rekanita Ayu Septianingtias serta seluruh PK IPNU-IPPNU se-kecamatan Besuki.

Pada malam puncak Pembaiatan Ponrama, semua peserta dan panitia membetuk lingkaran mengelilingi api unggun untuk dibaiat. Sebelum Ketua PC IPNU membaiat, ada beberapa hal yang disampaikan olehnya, “Malam ini adalah malam puncak dimana selama beberapa hari terakhir ini kalian sudah banyak sekali mendapatkan materi, itu adalah gambaran awal kita. Selama beberapa hari terakhir ini kalian mendapatkan banyak hal baik itu pengalaman kemudian bekal-bekal yang sangat kita butuhkan kemudian nanti kita benar-benar menjadi anggota”, katanya.

“Makesta adalah awal dimana orang-orang yang sudah di Makesta mereka akan menjadi seorang anggota atau kader. Untuk menjadi seorang kader itu membutuhkan syarat dan ketentuan lain. Nanti wajib untuk mengikuti prosedur oleh seluruh orang yang di Makesta,” jelasnya kepada seluruh anggota Ponrama.

Rekan Muhsin sapaannya juga menambahkan wejangan kepada peserta Ponrama, “Ketika saya membaiat seluruh peserta Makesta selama saya menjadi ketua, ini momen yang sangat Usial, ini adalah momen dimana menjadi penentu apakah nanti kita hanya menjadi kader yang ikut-ikutan saja atau kader yang memang punya mimpi dan tujuan yang besar. Kemudian lebih mengembangkan diri dan berproses dalam IPNU-IPPNU,” tutupnya.

Penulis:Undayani Safitri