Hikmah Rangkaian Ibadah Haji

Sumber : Unplash.com
Sumber : Unplash.com

berjutapena.or.id,- Ibadah haji merupakan syariat umat terdahulu. Bukan termasuk keistimewaan umat Nabi Muhammad saw. Artinya, ibadah ini juga disyariatkan terhadap umat-umat sebelumnya. Hal ini dibuktikan bahwa Nabi Adam juga melakukan ibadah haji sebanyak 40 kali, berjalan kaki dari India menuju makkah. Bahkan sebelum Nabi Adam para Malaikat telah melakukan tawaf di Baitul Haram selama 7000 tahun.

Rangkaian haji dan Umroh hampir sama, yang membedakan hanyalah ketika wukuf di Arafah. Memang, saripati dalam rangkaian haji adalah wukuf di Arafah. Itulah mengapa kemudian kita boleh melakukan rangkaian haji semenjak bulan Syawwal, Dzul Qo’dah, dan Zulhijah, yang terpenting ketika wukuf harus tepat pada tanggal 9 Zulhijah. Nabi bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzi, potongan hadisnya sebagai berikut.

الْحَجُّ عَرَفَةُ

Artinya: “Haji yakni terletak pada Arafah”

Mengenai rangkaian haji, Ibnu Abbas pernah ditanya, apakah dalam rangkaian ibadah haji ada hikmah yang bisa kita peroleh? Beliau menjawab, setiap rangkaian ibadah haji ada hikmahnya!

Tulisan dimaksudkan untuk memaparkan sekelumit hikmah yang bisa kita ambil dari rangkaian ibadah haji, berikut rinciannya:

Ihram

Di dalam ihram, selain melakukan niat sebelum memasuki tanah Makkah, juga ada ketentuan untuk memakai pakaian ihram. Hikmah yang dapat kita ambil ketika memakai pakaian ihram adalah untuk mengingatkan hamba agar disaat itu mengesampingkan perkara-perkara dunia, terutama perihal pakaian.

Melempar Jamrah

Melempar Jamrah dilaksanakan ketika hari tasyrik, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah. Ketentuan lain adalah lemparannya sebanyak tujuh kali dimasing-masing jamrah dan juga harus tertib. Artinya, Jamrah Ula terlebih dahulu, Wustha, dan terakhir Aqabah. Hikmah yang bisa kita petik yakni setiap kerikil yang dilemparkan merupakan gambaran atas dilemparnya dosa-dosa yang telah diperbuat. Selain itu lemparan tersebut juga merupakan pengakuan untuk selalu taat kepada Allah SWT.

Tawaf

Ketika melakukan tawaf, orang yang haji memulainya dari letak hajar aswad. dilakukan sebanyak tujuh kali, dan posisi ka’bah ada di samping kirinya (pundak sebelah kirinya lurus menghadap ka’bah). Hikmahnya adalah tawaf ini merupakan ekspresi berupa keadaan dalam berdoa kepada Allah SWT. Jadi bukan hanya berdoa menggunakan lisan saja, melainkan juga dengan tingkah atau keadaan seorang yang haji.

Wukuf

Wukuf dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijah. Tidak ada ketentuan harus lama, sekalipun sebentar sudah mencukupi untuk dikatakan wukuf di Arafah. Hikmah dibalik wukuf adalah seseorang jangan sekali-kali berdiam di tempat yang salah ketika mempunyai masalah, melainkan hanya Allah yang pantas dijadikan tempat berdiam ketika ada masalah. Lebih dari itu Allah SWT kelak di hari kiamat sangatlah pantas untuk dijadikan tempat keluh-kesah dan berlindung.

Mencukur rambut

Dalam mencukur rambut batas minimal yakni tiga helai rambut. Sedangkan batas maksimalnya yakni dipotong semua sebagaimana Nabi pernah melakukan hal itu. Sudah barang tentu yang dimaksud Nabi adalah memberi penjelasan kepada kita semua bahwa, mencukur semua rambut merupakan yang paling utama dari pada hanya tiga helai rambut. Hikmah yang bisa kita petik adalah mencukur rambut merupakan manifestasi untuk menghilangkan dosa-dosa. dan Rambut yang kita potong akan menjadi cahaya bagi kita kelak di hari Kiamat serta menjadi jaminan keselamatan di akhirat.

Demikian penjelasan tentang hikmah rangkaian ibadah haji. Penjelasan di atas dapat dirujuk dalam kitab I’anah al-Tholibin juz 2. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam.

 

Penulis : Ahmad Firman Ardiyansyah (Santri Ma’had Aly Situbondo & Anggota PAC IPNU Situbondo)