berjutapena.or.id,- Habib Hasan bin Agil Ba’abud atau yang akrab dengan sebutan Al-Ustadz Hasan bin Agil Ba’abud bagi para santrinya, sebutan “Al-Ustadz” lebih disukai beliau, terlebih untuk santrinya ketika hendak menyebut nama beliau, meski notabenenya beliau adalah keturunan sayyid. Dengan kata lain, beliau termasuk ahli baiti al-nabiy. Beliau tidak lantas jumawa membesar-besarkan nama berikut nasabnya. Sementara bagi masyarakat lokal Purworejo sendiri, beliau lebih dikenal dengan panggilan “Wan Hasan”. “Wan” sendiri adalah diksi lain dari habib.
Salah satu pesan atau petuah bijak beliau adalah, “Ojo wedi gagal, gagalmu kui udu perkoro ino, seng ino kui ra usaha opo-opo.” Yang dalam bahasa Indonesianya kurang lebih demikian, “Jangan takut gagal, kegagalanmu bukanlah perihal yang hina. Akan tetapi, yang hina tak lain adalah ketika tidak ada upaya sama sekali.” Tentu konteksnya adalah segala hal ihwal yang positif, bukan perkara negatif.
Setiap perbuatan atau laku positif yang memiliki nilai kebermanfaatan harus senantiasa diupayakan dan dilestarikan. Kemanfaatan yang dimaksud di sini bisa berarti kemanfaatan untuk diri pribadi, seperti mengasah soft skill dan kemanfaatan untuk publik, seperti setiap tindak lampah yang bersinggungan dengan kemaslahatan lian atau orang lain, sebagaimana sabda Baginda Nabi Muhammad SAW, “Khoirunnas anfa’uhum linnas” yang artinya “Sebaik-baik manusia adalah ia yang memberi manfaat bagi orang lain.”
Dari ngendikan beliau Ustadz Hasan bin Agil Ba’abud, secara implisit didapati bahwa segala hal baik harus diperjuangkan dan jangan takut untuk memulai, mencoba, dan melanggengkannya. Selama hal tersebut tidak merugikan orang lain atau berlawanan dengan syariat, konstitusi, dan norma masyarakat, maka jangan ragu dan bimbang untuk melakukannya. Jangan tumbang dan lantas menyerah hanya sebab nyinyiran netizen dan cemooh orang lain. Sebagaimana dawuh Gus Baha, “Jika memulai karena Allah, maka jangan menyerah karena manusia.”
Sebenarnya dawuh Ustaz Hasan bin Agil ini sangatlah cocok bagi kaum muda yang sedang dalam misi pencarian jati dirinya masing-masing atau yang hari ini akrab dengan istilah passion. Menjadi pemuda harus banyak-banyak mencoba hal-hal positif yang bisa menjadi passionnya. Memang benar, potensi kegagalan itu ada, namun yang lebih pasti, tidak mencobanya adalah jaminan kegagalan. Optimis dan percaya diri, karena setiap hal baik yang kausemai sekarang akan kautuai di kemudian hari. Semangat.
Penulis : Rekan Fajrul Alam
Leave a Reply