Berjutapena.or.id,- Dalam Islam salah satu kewajiban Tajhizul Mayit (mengurus mayit) adalah memandikannya. Setelah memandikan dan mayit sudah bersih semua, baru kemudian si mayit diwudui oleh yang memandikan.
Setelah itu, terkadang terjadi di kalangan masyarakat bahwa mayit disentuh kembali oleh orang lain atau bahkan mayit tersebut disetubuhi. Padahal mayit yang bersangkutan telah suci.
Apakah mayit tersebut wajib dimandikan kembali dan bagaimana status wudunya mayit?
Ketika mayit sudah mempunyai wudu dan disentuh oleh orang lain maka wudunya tidak batal, baik menyentuhnya dengan timbul syahwat atau pun tidak. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam kitab Kasyifat Al-Saja, halaman 22:
(و) رابعها (تلاقي بشرتي ذكر وأنثى) ولو بلا شهوة وإن كان أحدهما مكرها أو ميتا لكن لا ينقض وضوء الميت
“Dan yang keempat adalah bersentuhnya dua kulit laki-laki dan perempuan, sekalipun tanpa syahwat. Dan sekalipun salah satu dari mereka (laki-laki dan perempuan) orang yang dipaksa atau mayit, maka wudu tidak rusak.”
Kemudian ketika mayit telah selesai disucikan, lalu ada oknum yang menyetubuhi mayit—karena terlalu cantik atau tampan semisal—maka mayit tidak perlu dimandikan kembali. Karena mustahil bagi mayit untuk bertindak terlebih dahulu.
Selain itu, karena pihak yang menyetubuhi si mayit yang bertindak bukan pihak si mayit. Itulah mengapa wudunya mayit tidak batal dan tidak perlu dimandikan kembali. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam kitab Fathul Qorib, halaman 14:
أما الميت فلا يعاد غسله بإيلاج فيه
“Adapun mayit yang disetubuhi tidak perlu mengulang mandinya.”
Sekali lagi saya katakana bahwa mayit tidak perlu diulang kembali karena, dari pihak mayit tidak ada respon terlebih dahulu. Artinya, pada biasanya orang yang masih hidup yang akan bertindak terlebih dahulu. Maka dari itu wudunya mayit tidak batal dan jugak tidak perlu dimandikan kembali.
Oleh karena itu, agar tidak terjadi peristiwa yang demikian maka dari pihak keluarga mayit seharusnya benar-benar menjaga si mayit dari pandangan orang luar. Kecuali, beberapa orang yang memandikan mayit.
Demikian penjelasan tentang mayit yang disetubuhi oleh orang lain. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam.
Leave a Reply