Besuki Membaca: Gerakan Pemuda Besuki Bangkitkan Minat Baca

Bersama para pengurus Besuki Membaca (BP/Istimewa)
Bersama para pengurus Besuki Membaca (BP/Istimewa)

berjutapena.or.id, – Situbondo, Besuki kini memiliki sebuah gerakan literasi yang patut dibanggakan, yakni Besuki Membaca, yang didukung oleh Paiton Operation & Maintenance Indonesia (POMI) dan Paiton Energy. Kegiatan ini digagas oleh sejumlah komunitas, termasuk Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Besuki, serta tokoh-tokoh muda seperti Muhammad Alfi Syahrullah. Gerakan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali minat baca di kalangan anak muda Besuki yang kian merosot di tengah gempuran era digital.

Muhammad Alfi Syahrullah, yang juga merupakan driver roda tiga Besuki Membaca, mendedikasikan waktunya untuk memastikan perpustakaan jalanan ini berjalan dengan baik. Ia menyatakan bahwa perpustakaan jalanan ini adalah bentuk dedikasi pemuda Besuki untuk meningkatkan minat literasi di semua jenjang, mulai dari SD, SMP, SMA, hingga tingkat perguruan tinggi. Alfi menekankan pentingnya literasi sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas intelektual remaja dalam menghadapi tantangan globalisasi.

 

Perpustakaan Berjalan Besuki Membaca (BP/Istimewa)
Perpustakaan Berjalan Besuki Membaca (BP/Istimewa)

Menurutnya, kegiatan ini berkembang sangat pesat dan telah mengundang banyak pelajar untuk terlibat dalam forum-forum diskusi literasi. “Perpustakaan membaca ini menjadi pesan penting bagi kami sebagai pengurus IPNU-IPPNU. Kami merasa sangat senang dan bahagia melihat keberhasilan ini,” ujar Alfi saat di wawancara tim Berjuta Pena pada Sabtu, 28/09/2024.

Iqbal, salah satu pendiri komunitas Besuki Membaca, juga menjelaskan bahwa inisiatif ini lahir dari musyawarah antara empat komunitas pada tahun 2021, termasuk IPNU dan IPPNU. “Dulu kami hanya punya buku dan berpikir bagaimana caranya agar minat baca di kalangan anak muda bisa meningkat. Jadi kami mulai dengan membuat perpustakaan jalanan,” ungkap Iqbal. Ia juga menyebutkan bahwa pada awalnya, kegiatan ini dilakukan di trotoar dengan menggunakan kardus untuk menyusun buku, namun kini fasilitas sudah berkembang, termasuk adanya kendaraan roda tiga yang dikemudikan oleh Alfi untuk memobilisasi buku-buku.

Meski telah berjalan selama empat tahun, Iqbal mengakui bahwa tantangan tetap ada, terutama dalam hal menjaga kekompakan tim yang kini mulai berkurang akibat kesibukan pribadi anggotanya. Namun, motivasi utama untuk meningkatkan minat baca di kalangan anak muda tetap menjadi pendorong utama mereka untuk terus bergerak.

Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada penyediaan buku, tetapi juga berbagai aktivitas pendukung seperti lomba mewarnai dan permainan kreatif lainnya. Harapannya, melalui Besuki Membaca, minat baca dan daya intelektual generasi muda di Kabupaten Besuki dapat terus meningkat, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2024.

 

Pewarta : Rekan Kholil