Niat Beli Tahu Tempe, Komandan DKAC KPP IPPNU Asembagus Hampir Dilecehkan ODGJ

berjutapena.or.id, Situbondo – Seorang Komandan DKAC KPP IPPNU Asembagus, Shinta, hampir menjadi korban pelecehan seksual saat berziarah ke makam Wahyu Agung Nur Baitullah. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (15/10/2024) saat Shinta berencana membeli tempe dan tahu di pasar.

Pagi itu, Shinta merasa bosan dan berinisiatif untuk olahraga dengan lari pagi. Sebelum berangkat, ia mengisi air. Setelah itu, ia memutuskan untuk berjalan ke timur menuju pasar. Di tengah perjalanan, Shinta teringat akan makam Wahyu Agung dan memutuskan untuk berziarah.

Setibanya di makam, Shinta duduk dan mulai membaca tahlil. Namun, ia kaget ketika melihat seorang pria mendekat dengan tindakan mencurigakan. Pria tersebut berbicara tidak jelas dan meminta air minum. Shinta memberikan sebotol air kepadanya, tetapi situasi menjadi semakin tidak nyaman ketika pria itu mulai meminta untuk memeluknya.

Shinta menolak permintaan tersebut dengan tegas. “Gak,” jawabnya. Namun, pria itu tetap ngotot dan meminta hal yang lebih tidak pantas. Merasa terancam, Shinta berteriak, “Nggak! Pergi!” Pria tersebut kemudian menjauh ke arah utara, namun tetap mengawasi Shinta dari jauh sambil melakukan hal tidak senonoh.

Shinta yang ketakutan dan merasa terancam, mulai menangis dan mengadu kepada almarhum Wahyu Agung. “Kak Agung, masa Shinta digituin,” katanya sambil terisak. Setelah merasa kesemutan di kakinya mereda. Ia berlari ke arah timur untuk mencari perlindungan.

Shinta memutuskan untuk pergi ke rumah Ibu Agung. Sesampainya di sana, Ibu Agung kaget melihat kehadiran Shinta. Shinta langsung memeluk beliau, dan kembali menumpahkan tangisnya. Setelah Shinta menceritakan kejadian yang menimpanya, Ibu Agung menenangkan dan sedikit menghiburnya.

Akhirnya, Ibu Agung mengantarkan Shinta pulang dan rencana membeli tahu dan tempe pun batal. Kejadian ini menggambarkan betapa pentingnya pengawasan dan perlindungan di tempat-tempat umum.

Komandan KPP PAC Asembagus itu menekankan pentingnya belajar bela diri bagi perempuan, agar dalam situasi berbahaya seperti itu, mereka tidak hanya bisa teriak, tetapi juga mampu melindungi diri. (Lil)

Muhammad Robet Asraria Soma
Santri Tulen