Gus Nadirsyah Hosen Ungkap 3 Jenis Santri yang Memberi Manfaat di Hari Santri Nasional

berjutapena.or.id, –  Menyemarakkan Hari Santri Nasional, Prof. Dr. H. Nadirsyah Hosen LL.M., MA., Ph. D menyebut tiga jenis Santri. “Ada tiga jenis Santri yang memberi manfaat pada sesama” tulis Gus Nadirsyah Hosen dalam unggahan instagramnya pada Selasa, (22/10/24).

Lebih lanjut Gus Nadirsyah Hosen, Rais Syuriah PCINU Australia dan New Zealand itu menjelaskan salah satunya yakni Santri yang mengandalkan nasab orang tua. “Biasanya menjadi Gus dan Ning itu dihormati karena orang tuanya, meski kapasitasnya seringnya pas-pasan dan belakangan jadi sosialita atau selebgram di medsos” ungkapnya.

“Kedua, agar para Gus dan Ning itu naik levelnya gak cuma mengandalkan nasab, biasanya orang semakin hormat kalau dia punya karomah. Entah ahli wirid, suka ngasih ijazah hizib atau ahli baca shalawatan dan istighotsah” tambah Gus Nadirsyah sapaan akrabnya.

Selain itu, beliau juga menegaskan termasuk jenis Santri yang dapat bermanfaat adalah yang memiliki ilmu, “Ketiga, kalau para Gus dan Ning tidak punya karomah, bisa juga bermanfaat buat sesama dengan punya kelebihan baik berupa ilmu (jago kitab dan bintang bahstul masalail), pengabdian (fokus ngurus pondok dan ngopeni Santri bertahun-tahun lamanya) ataupun berkarya baik dalam bentuk posisi maupun prestasi” tegasnya.

Gus Nadirsyah juga menerangkan bahwa ketiga jenis itu ada pada diri seorang Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid), “Gus Dur punya ketiga-tiganya : nasab yang baik, karomah, dan kelebihan dalam keilmuan, posisi dan karya” imbuhnya. Ia menambahkan bahwa sosok Gus Dur memiliki latar belakang solid, kokoh intelektualnya dan mapan spiritual nya.

Selain itu, Gus Nadirsyah mengajak para santri untuk berusaha mencapai 2 point diatas, “Buat kita para santri yuk kita berusaha mengambil 2 point dari 3 jenis diatas. Kalau nasabnya bagus, tambahi dong upgrade diri dengan point 3, misalnya. Atau kalau bukan Gus atau Ning, ya ambil point 2 atau 3 diatas” ajaknya.

“Intinya, jangan cepat puas hanya karena pernah ngaji kitab kuning. Masih banyak yang harus kita pelajari dalam hidup ini. Baik kitab putih, kitab alam semesta maupun kitab kehidupan. Santri itu biar udah jadi Profesor selalu mau belajar” tutup Gus Nadirsyah.

Muhammad Robet Asraria Soma
Santri Tulen