Berjutapena.or.id – Solo, KH Munsif Nachrowi, salah satu pendiri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), wafat dalam usia 87 tahun pada Kamis (14/11/2024). Kabar duka ini segera menyebar melalui grup-grup aplikasi perpesanan dan media sosial, termasuk unggahan resmi dari Pengurus Besar PMII yang menyampaikan ucapan duka cita mendalam.
PB PMII menyampaikan, “Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Turut berduka cita mendalam atas wafatnya KH Munsif Nachrowi. Semoga amal ibadah dan perjuangan beliau menjadi amal jariyah.” Dalam unggahan tersebut, mereka juga mengenang peran besar KH Munsif dalam mendirikan PMII pada tahun 1960.
Selain di PMII, Kiai Munsif juga tercatat aktif dalam Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) sebagai sekretaris umum di era kepemimpinan KH Tolchah Mansoer. Ia merupakan Ketua Pimpinan Cabang IPNU Malang pada periode awal, menunjukkan kiprahnya yang luas di lingkungan organisasi Nahdlatul Ulama.
Ayah Kiai Munsif, KH Nachrowi Tohir, adalah ulama kharismatik dari Bungkuk Singosari, Malang. Ia pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama keempat dan A’wan pertama PBNU pada 1926. Jejak ini memperlihatkan dedikasi keluarga Munsif dalam membangun dan memperkuat NU.
Semasa hidupnya, KH Munsif dikenal gemar bersilaturahim, terutama saat diundang oleh kader muda NU. Joko Priyono, seorang kader PMII Solo, mengenang bahwa Kiai Munsif tidak pernah memilih-milih undangan. “Beliau selalu hadir bila diberi kesehatan, meskipun yang mengundang adalah anak-anak Rayon,” ujarnya.
KH Munsif Nachrowi meninggalkan warisan besar di PMII dan NU. Para kader NU di berbagai daerah kini diajak untuk mengenang jasa-jasanya melalui doa dan penghormatan khusus. Aktivis PMII dianjurkan menggelar shalat ghaib untuk almarhum.
Leave a Reply