Forum Latin II PW IPNU Jawa Timur: Kenang Wakil Ketua II Bidang Kaderisasi PC IPNU Situbondo

 

berjutapena.or.id,- Situbondo, Latihan Instruktur (Latin) II Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Sabilal Muhtadin, Situbondo, berlangsung dengan penuh khidmat. Acara ini dihadiri oleh para kader IPNU dari berbagai wilayah, namun suasana duka menyelimuti karena salah satu peserta yang seharusnya hadir, almarhum Wahyu Agung Nur Baitullah, ketua PAC IPNU Asembagus sekaligus wakil ketua II bidang kaderisasi Pimpinan Cabang (PC) IPNU Situbondo, telah berpulang pada Sabtu, 31 Agustus 2024. Jumat, (13/9/2024)

Meskipun Wahyu Agung tidak dapat menghadiri pelatihan tersebut, panitia dan peserta Latin II memberikan penghormatan khusus dengan menyediakan sebuah kursi kosong yang ditempatkan di tengah-tengah tempat duduk peserta, dilengkapi dengan foto almarhum. Kursi tersebut menjadi simbol penghormatan atas dedikasi dan pengabdian besar almarhum terhadap IPNU, khususnya di wilayah Situbondo.

Ketua PW IPNU Jawa Timur, M. Fakhrul Irfansyah, dalam sambutannya, turut menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam.

“Saya turut berbela sungkawa atas meninggalnya Rekan Agung. Saya sempat bertemu dan sedikit berbincang dengan beliau pada saat pelantikan PC IPNU Situbondo. Semoga amal-amal baik beliau diterima dan ditempatkan di tempat terbaik,” ujar Irfan.

 

Foto Alm. Wahyu Agung Nur Baitullah sebagai simbol peserta kehormatan. (BP/Istimewa)

 

Wahyu Agung Nur Baitullah dikenal sebagai sosok yang berkomitmen tinggi dalam memajukan IPNU di wilayah Situbondo sebagai wakil ketua II bidang kaderisasi. Kehadiran simbolisnya melalui kursi kehormatan di acara ini menjadi pengingat bagi seluruh peserta akan perjuangan almarhum yang tiada henti untuk memajukan generasi muda NU.

Forum Latin II ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi para kader untuk melanjutkan cita-cita Wahyu Agung, memperkuat organisasi, dan membawa IPNU menuju perkembangan yang lebih progresif tanpa melupakan nilai-nilai konservatif yang menjadi fondasi sejak awal. (Lil)

 

Pewarta : M. Kholilur Rahman