Menggali Makna di Balik Nickname @kurakura.airtawar: Ahmad Muhsin Berbagi Filosofi Unik

 

berjutapena.or.id,- Situbondo – Ahmad Muhsin, Instruktur Nasional Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), baru-baru ini menarik perhatian publik dengan penjelasan mendalam mengenai nickname Instagram-nya, @kurakura.airtawar. Hal ini bermula dari komentar Direktur Berjuta Pena, Muhammad Robet Asraria Soma, yang menanggapi video Muhsin tentang kura-kura dengan caption “The real @kurakura.airtawar.” Robet pun penasaran, “Kenapa Samean milih makek nama itu di IG, Cak? Ada filosofinya kah?” Sabtu, (28/09/2024).

Muhsin dengan cepat menjawab pertanyaan tersebut dengan mengungkapkan makna di balik pilihannya. Ia menjelaskan, “Kura-kura itu pembawa peradaban, Bet. Kalo air tawar penjaga peradaban.”

Lebih lanjut, ia menggali asal-usul filosofi tersebut. Kura-kura, menurutnya, melambangkan ketahanan dan umur panjang, terinspirasi dari mitos kuno tentang manusia yang hidup di punggung kura-kura raksasa, Aspidochelone. Dalam mitos Yunani, Aspidochelone dianggap sebagai makhluk laut besar yang mendukung kehidupan di bumi. Kura-kura ini menjadi simbol kekuatan dan stabilitas, mencerminkan kemampuan bertahan hidup di tengah perubahan zaman.

Selain itu, Muhsin juga mengaitkan filosofi ini dengan elemen dalam animasi populer “Avatar: The Legend of Aang.” Dalam cerita tersebut, kura-kura yang dikenal sebagai “kura-kura singa” dianggap sebagai pembawa peradaban dan pelindung umat manusia. Mereka memiliki kekuatan untuk mengendalikan elemen dan menjadi simbol dari kehidupan yang harmonis dan berkelanjutan. “Kura-kura singa” disebut sebagai “Ancient One” yang melambangkan kebijaksanaan dan kekuatan yang telah ada sejak zaman purba.

Air tawar, di sisi lain, memiliki peran yang tak kalah penting. “Air adalah unsur terkuat di bumi yang lembut namun perkasa,” jelasnya. Ia mengaitkan kekuatan air dengan kebijaksanaan yang dianut oleh masyarakat Timur Kuno dan kisah Ibn Hajar yang terinspirasi oleh tetesan air yang mampu melubangi batu.

Muhsin juga menekankan bahwa titik yang memisahkan “kurakura” dan “airtawar” dalam nickname-nya bukan sekadar hiasan. Titik tersebut melambangkan dua hal berbeda dengan makna filosofis yang sangat berarti baginya. Di samping itu, nickname itu juga berisikan do’a dan harapan agar kelak mampu untuk menopang peradaban dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Melalui pemilihan nama tersebut, Muhsin ingin menyampaikan bahwa ia berkomitmen untuk membawa manfaat baru dengan tetap memiliki prinsip dan karakter yang kuat di tengah kehidupan yang terus berubah. (Lil)

 

Pewarta : M. Kholilur Rahman