Ahmad Muhsin: Instruktur Nasional IPNU yang Nggak Kenal Jam Tidur dan Selalu Siap Upgrading di Tengah Malam

berjutapena.or.id, – Situbondo, Ahmad Muhsin, Instruktur Nasional Pimpinan Pusat IPNU, memang punya cara unik dalam mengisi waktunya. Dalam unggahan status WhatsApp yang dibagikan oleh @pelajar.progresif, tampak Ahmad Muhsin berdiri di depan papan tulis pada dini hari di kantor PC IPNU Bondowoso pada Sabtu, (19/10/2024).

Awalnya, ia hanya berniat transit dan berbincang santai, namun sekitar pukul 01.30 WIB, ia tiba-tiba diberi papan dan spidol untuk memimpin “upgrading” sampai menjelang subuh.”Sepertinya Gus Dur benar, cuma orang gila yang berdiskusi untuk meningkatkan kualitas pengabdian mereka di atas jam 12 malam,” tulisnya dalam caption, menyiratkan betapa semangat mengabdinya tidak mengenal batas waktu.

Lebih lanjut, Ahmad Muhsin juga berbagi tentang empat prioritas hidupnya yang selalu ia pegang teguh : orang tua, guru, pendidikan, dan organisasi (IPNU).

“Saya berprinsip, orang yang pertama kali wajib saya bahagiakan adalah orang tua yang membesarkan jiwa dan raga saya dengan penuh kasih sayang dan perjuangan, kemudian guru yang mendidik akal dan ruhani saya dengan penuh dedikasi dan ketelatenan,” jelas Instruktur Nasional pertama asal Situbondo itu.

Bagi Muhsin sapaan akrabnya, IPNU bukan sekadar organisasi, melainkan “rumah besar peradaban” yang membentuk karakternya hingga ia mampu mendidik orang lain.

“Selain karena IPNU adalah tempat mengabdi, disisi lain saya telah sampai pada fase dimana sudah menjadikan IPNU sebagai rumah besar peradaban yang membuat saya bisa terdidik dan juga mendidik orang lain,” ujarnya.

Mantan Ketua PC IPNU Situbondo itu menambahkan, pendidikan adalah kewajiban, sedangkan ber-IPNU adalah kebutuhan. Menurutnya, IPNU menjadi sarana penting untuk berkembang dan beradaptasi dalam hidup, layaknya kebutuhan akan “makan” untuk bertahan hidup.

“Dua combo ini yang ‘membentuk’ saya hari ini. Entah kenapa, semakin banyak saya ‘memberikan’ semakin banyak pula saya mendapatkan wawasan, ilmu bahkan juga pengalaman-pengalaman baru yang begitu menakjubkan,” imbuhnya.

Ahmad Muhsin adalah contoh nyata bahwa dedikasi dan semangat belajar tidak kenal waktu, bahkan jika harus dilakukan di jam yang menurut sebagian besar orang sudah waktunya tidur.

Bagi Muhsin, selama masih ada kesempatan, kapan pun bisa jadi waktu yang tepat untuk belajar dan mengabdi. (Lil)

Muhammad Robet Asraria Soma
Santri Tulen