Berjutapena.or.id – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU) Situbondo kembali menggelar Sekolah Perempuan Part IV dengan tema yang menarik, yakni “Siti Khodijah Is True Power of Woman. Perempuan Tangguh, Negeri Maju. Yuk, Berdaya!”. Acara tersebut dilaksanakan secara virtual via Zoom pada Sabtu, 4/09/21. Sekolah Perempuan kali ini adalah acara terakhir di mana sebelumnya telah selama 3 pekan di masa PPKM ini. Acara ini dilaksanakan secara virtual, namun hal tersebut tidak mengurangi sedikitpun antusias rekan/rekanita yang turut mengikuti sebagai partisipan di dalamnya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua PW IPPNU Jawa timur, Ketua PC IPPNU Situbondo, IPNU-IPPNU se-Situbondo, serta PW, PC, dan PAC IPNU-IPPNU dari berbagai wilayah.
Acara tersebut diawali dengan pembacaan surat Al-Fatihah oleh moderator, kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua PW IPPNU Jawa timur, Rekanita Puput
Kurniawati. Dalam sambutannya Ketua PW IPPNU Jawa timur mengapresiasi acara tersebut. “Saya sangat bangga dan mengapresiasi PC IPPNU Situbondo bisa mengadakan Sekolah Perempuan ini. Walau secara virtual, namun banyak yang ikut serta di dalamnya,” ucap Rekanita Puput dalam sambutannya.
Menariknya lagi, pemateri yang dihadirkan adalah Buya Husein Muhammad, Pengasuh PP Dar Al-Tauhid, Cirebon, dan Neng Imas Fatmah Zahroh, putri Alm. K.H. Kholid Ridwan, PP Lirboyo, Kediri.
Dalam pemaparannya Buya Husain menyampaikan bahwa Siti Khodijah adalah perempuan yang patut dijadikan contoh bagi perempuan di zaman sekarang. “Siti Khodijah adalah perempuan yang kuat, inovator yang patut perempuan sekarang tiru. Ia adalah perempuan yang ahli dalam berdagang, bahkan beliau memberikan mas kawinnya sendiri ketika menikah dengan Rasulullah SAW.” dawuh Buya Husain saat pemaparan materi berlangsung.
Dalam pemaparan kedua oleh Neng Imas, beliau menyinggung beberapa isu yang berkaitan dengan perempuan, salah satunya adalah pendidikan. “Perempuan kurang diperhatikan sehingga yang sering didahulukan oleh keluarga dalam pendidikan adalah kaum laki-laki. Oleh karena itu, perempuan memerlukan motivasi untuk dirinya dan membuktikan bahwa dirinya mampu dan layak untuk diperhitungkan. Kita harus memperjuangkan keadilan dan kesetaraan gender,” dawuh Neng Imas dalam pemaparannya.
Tidak hanya itu, putri dari Alm. K.H. Kholid Ridwan itu juga menyampaikan bahwa, “Kesejahteraan generasi muda lebih banyak bergantung pada kaum wanita, yaitu ibu. Oleh karenanya wanita diupayakan menjadi pribadi yang terhormat, terpelajar, dan berakhlakul karimah,” imbuhnya dalam pemaparan terakhirnya.
Acara ini terselenggara dengan sangat sukses. Hal tersebut dapat dilihat dari antusias rekan-rekanita yang aktif dalam sesi tanya-jawab dan diskusi. Tidak hanya itu, acara ini juga mengundang banyak kalangan yang ikut andil di dalamnya, yakni sebanyak 252 partisipan yang ikut andil join dalam Zoom, sedangkan yang mengisi Foogle Form sebanyak 522 orang.
Pewarta : Rekanita Fitri
Editor ; Rekan Bari
Leave a Reply